BAHASA
INDONESIA
KALIMAT
Nama : Didi
Kurnia Rumapea (1911166)
Irfanda
Siagian (18111426)
Muhammad
Yusuf Safriyanto
Kelas : 3
KA 06
Tugas: Kalimat
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM INFORMASI
PTA 2013 / 2014
Kalimat
adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan
kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan
pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus
memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua
unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa.
Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
Kalimat tunggal
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya
memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu)
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola
kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak
kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat
letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya , konjungsi hanya terdapat pada anak
kalimat
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang
berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat
kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
- Kalimat Majemuk Setara
- Kalimat Majemuk Rapatan
- Kalimat Majemuk Bertingkat
- Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk setara
kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
- Juminten
pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
- Juminten
pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
- Juminten
pergi ke pasar sedangkan Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
- Ragil
berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu
gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya
sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Contoh:
·
Pekerjaannya
hanya makan. (kalimat tunggal 1)
·
Pekerjaannya
hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
·
Pekerjaannya
hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
·
Pekerjaannya
hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat
atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk
bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul
akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Contoh :
- Kemarin ayah mencuci motor.
(induk kalimat)
- Ketika matahari berada di ufuk
timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
- Ketika matahari berada di ufuk
timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
- Ayah mencuci motor ketika
matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari
tiga kalimat.
Contoh:
Contoh:
- Toni bermain dengan Kevin.
(kalimat tunggal 1)
- Rina membaca buku di kamar
kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
- Ketika aku datang ke rumahnya.
(anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
- Toni bermain dengan Kevin, dan
Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat
majemuk campuran)
Pola Kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke
dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua
kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai
dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan,
yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur
inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur
seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat,
objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe
sebagai berikut.
Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat.
Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata
sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
- Mereka / sedang berenang. = S /
P (Kata Kerja)
- Ayahnya / guru SMA. = S / P
(Kata Benda)
- Gambar itu / bagus.= S / P
(Kata Sifat)
- Peserta penataran ini / empat
puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)
Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan
objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
- Mereka / sedang menyusun /
karangan ilmiah. = S / P / O
Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan
pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
Misalnya:
- Anaknya / beternak / ayam. = S
/ P / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa
nomina atau frasa nominal. Misalnya:
- Dia / mengirimi / saya / surat.
= S / P / O / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan
harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
- Mereka / berasal / dari
Surabaya. = S / P / K
Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa
verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
- Kami
/ memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau
adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
- Ungu
/ bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal,
pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya:
- Dia / mengirimi / ibunya / uang
/ setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K
Kalimat pasif dan negatif
Kalimat pasif
Subyek sebagai kata ganti orang
- Saya memasak nasi goreng.
(kalimat aktif)
- Nasi goreng kumasak. (kalimat
pasif)
- Dia
membunuh Dita. (kalimat aktif)
- Dita
dia bunuh. (kalimat pasif)
Subyek bukan sebagai kata ganti orang
- Bapak
memasak nasi goreng. (kalimat aktif)
- Nasi
goreng dimasak (oleh) bapak. (kalimat pasif)
- Dina
membunuh Dia. (kalimat aktif)
- Dia
dibunuh (oleh) Dina. (kalimat pasif)
Kalimat negatif
- Saya
memasak nasi goreng. (kalimat positif)
- Saya
tidak memasak nasi goreng. (kalimat negatif)
- Dia membunuh Dita. (kalimat
positif)
- Dia tidak membunuh Dita.
(kalimat negatif)
0 komentar:
Posting Komentar